google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 ORANG-ORANG BERAMBUT PIRANG (SERI 34) | Silat Naga Jawa

ORANG-ORANG BERAMBUT PIRANG (SERI 34)

KLIK pada gambar untuk membesarkan

 Tang, yang membuat keberlangsungannya dimungkinkan.

"Katanya ini berlangsung tiga hari," kata Yan Zi.

    Bahkan kadang-kadang penduduk juga dibebaskan dari jam malam, yakni saat tidak dibenarkan keluar rumah pada malam hari, seperti pada Pesta Lentera yang juga berlangsung tiga hari setiap pertengahan bulan purnama.

    Aku melihat kerumunan manusia pada kedua sisi jalan dan menghela napas panjang, bagaimana caranya mencari dan menemukan Harimau Perang? Jika masalah pencurian Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri segala petunjuknya akan diberikan jaringan Yang Mulia Paduka Bayang-bayang, maka perburuan Harimau Perang bagiku sejauh ini pendekatannya belum dapat kubayangkan.

"Bukan hanya tiga hari," Elang Merah menyergah, "tetapi bisa lima, tujuh, atau sembilan, tergantung kedudukan bumi di tengah langit."

    Di Negeri Atap Langit kuperhatikan terdapat takhayul atas angka-angka. Bagi kami, semakin ramai dan semakin lama pesta ini semakin baik, karena dalam tugas rahasia seperti yang sedang kami jalani, kemeriahan kota jelas akan menyamarkan banyak hal. Melihat keteraturan petak-petak dan jam malam yang diberlakukan dalam kehidupan sehari-harinya yang sangat membantu penjagaan keamanan, kubayangkan suatu tugas rahasia harus dilakukan dengan peningkatan kewaspadaan.

    Namun jika benar dugaanku, betapa kemeriahan ini adalah semu, bahwa sebetulnya tiada kemenangan pasukan, atau bahwa kemenangan telah diberikan dalam pengelabuan, maka tampaknya kami harus siap bagi suatu keadaan di luar dugaan pada hari-hari mendatang.

Matahari makin tinggi. Elang Merah memberi isyarat bahwa kami harus melanjutkan langkah tanpa menunggu arak-arakan berakhir. Kami pun membawa kuda kami ke tikungan jalan di belakang kami, dan menungganginya kembali.

"Kita putari dahulu Pasar Barat ini, dan baru ke selatan," ujar Elang Merah.

    Rupanya ia bermaksud menunjukkan kedua gerbang sisi barat, yakni Gerbang Jinguang di utara dan Gerbang Yanping di selatan, termasuk memperlihatkan kuil agama-agama orang asing di petak yang terletak di sebelah utara Pasar Barat. Terdapat kuil Buddha dan wihara Kaum Dao di situ, tetapi untuk pertama kalinya di kuil agama-agama orang asing yang juga terdapat di sana kulihat orang asing yang dimaksud. 

    Aku merasa seperti melihat raksasa. Tubuhnya besar sekali dan jari tangannya seperti pisang. Kulitnya putih, tetapi kasar dan kemerah-merahan, rambutnya pirang, matanya biru, dan ia mengenakan kalung berbentuk salib. Ia tampak tersenyum ramah ketika kami melewati gerbang petaknya.

"Itu orang dari Kemaharajaan Romawi," kata Elang Merah, ''tempatnya jauh sekali dari sini."

    Matahari sudah berada di atas kepala ketika kami tiba di Penginapan Teratai Emas yang terletak di bagian barat laut Chang'an, yang berarti pula terletak di sebuah petak di selatan Istana Daiming dan di utara Pasar Timur. Ya, kami telah berjalan memutari Chang'an satu lingkaran penuh. Dengan segala hal baru yang kusaksikan dengan seketika, rasanya perjalanan berdesak-desak di antara banyak orang yang berpesta itu sangatlah melelahkan juga.....NEXT SERI 35 

_________________________________________________________________
1 Indra Widjaja, Falsafah Perang Sun Tzu (1992), h. 81.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ORANG-ORANG BERAMBUT PIRANG (SERI 34)"

Post a Comment

pembaca yang bijak, selalu menggunakan bahasa yang baik dan santun. Terima kasih.

Translate

Cari