google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 API BERKOBAR DIKOTA RAJA (SERI 268) | Silat Naga Jawa

API BERKOBAR DIKOTA RAJA (SERI 268)


KLIK pada gambar untuk membesarkan

HATIKU berdebar melihat kobaran api merah menyala-nyala di balik tembok benteng Chang'an. Tembok itu begitu tinggi sehingga rumah-rumah gedung yang terbakar tidak terlihat, tetapi lidah api dan asap yang membubung memberikan goresan yang tajam pada perasaanku.

Tidak ada pasukan yang menyerang maupun mengepung kotaraja, tetapi segenap jaringan rahasia dan golongan hitam mem¬buka tabir kerahasiaannya dan menyerang. Serangan balatentara jelas sasarannya dan jelas pula cara menangkalnya, tetapi jenis serangan jahat seperti ini, yang penuh dengan kelicikan dan kecurangan, sangat rumit membasminya. Kecuali jika jaringan rahasia tandingan dan golongan putih turun tangan untuk mengatasinya. Di balik keramaian kota raya terdapat jaringan rumit khalayak, yang hanya dimengerti oleh mereka yang menjadi bagian dan menghayatinya.

Para pengawal rahasia istana dan Pengawal Burung Emas sebetulnya adalah pihak yang diandaikan bisa sama mengerti perihal kerumitan jaringan rahasia ini, tetapi hancurnya jaringan lama akibat pengepungan dan penyusupan besar-besaran pada akhir pengepungan itu telah membentuk jaringan rahasia baru yang tidak lagi dikenal dengan baik. Ibarat mengejar pencuri, Pengawal Burung Emas bisa mengejar masuk ke dalam lorong, tetapi lorong-lorong yang terdapat setelah lorong itu sudah tidak dikenalinya lagi. Ini hanya perumpamaan karena yang dimaksudkan bukanlah lorong-lorong kota, melainkan jaringan rahasia berbagai macam kelompok lama dan baru yang berkait-kelindan dalam suatu bentuk persekutuan baru.

Aku melewati pemeriksaan di pintu Gerbang Jinguan dengan mudah karena aku membawa surat jalan pengantar surat de¬ngan lak pemerintah yang diberikan kepala gardu. Seharusnya pengantar surat dalam keadaan darurat perang mengantarkan pesan rahasia kepada panglima pasukan pertahanan kota, tetapi mengingat sifat kerahasiaan yang harus kusampaikan, kepala gardu yang mengangkatku sebagai pengantar surat mengatakan bahwa aku harus menyampaikannya kepada Perdana Menteri Zheng Yuqing sendiri. Hal itu sudah ternyatakan dalam tanda-tanda pada surat jalan.

Melihat surat jalan tersebut, kepala regu penjaga Gerbang Jinguan segera memerintahkan dua pengawal mengantarku ke Ko¬ta Kemaharajaan di barat daya Istana Daming untuk menemui perdana menteri. Demikianlah kuikuti dua pengawal berkuda menelusuri lekuk liku lorong-lorong Chang'an yang nyaris tidak kukenali lagi, karena semua tembok telah menjadi merah padam memantulkan nyala api yang kadang memercikkan letik api ke mana-mana.

Dalam I Ching dituliskan:
sayap-sayap naga sepanjang langit;
adalah keberuntungan mengunjungi orang besar 1

Pertarungan berlangsung di mana-mana antara para Pengawal Burung Emas dan para penjahat kambuhan, yang tiada tahu-menahu betapa dirinya hanyalah umpan atau tumbal untuk suatu tujuan yang tidak akan pernah diketahuinya. Di jalanan kepanikan merata di mana-mana karena pembakaran dan penganiayaan yang terus-menerus berlangsung.

Dalam keadaan biasa, para penjahat kambuhan itu sangat mudah ditundukkan para Pengawal Burung Emas, tetapi perilaku mereka kini dilindungi oleh orang-orang golongan hitam, yang tentunya berasal dari dunia persilatan, sehingga sebaliknya membuat para Pengawal Burung Emas terdesak. Di beberapa bagian kota para bhiksu Perguruan Shaolin turun tangan, bahkan menewaskan orang-orang golongan hitam yang sudah jelas akan terkuburkan tanpa nisan.

Sangat sering aku merasa harus turun dari kuda dan berkelebat menyambar, tetapi kedua pengawal berkuda yang kukira adalah sepasang pendekar itu memberi tanda agar diriku tidak melakukannya. Dengan sedih kutatap segala kehancuran ini yang menurutku sama sekali tidak harus terjadi.

Kami menyusuri kota lewat jalanan yang tidak biasa, karena kebakaran di berbagai tempat membuat kami tidak bisa lewat. Kadang melewati jalan besar, kadang melewati jalan sempit. Sudah jelas terlihat betapa ini merupakan pertempuran yang rumit. Bagaimana caranya mengatasi lawan-lawan yang semula menyusup di antara khalayak dan membakar serta menganiaya siapa pun yang berada di sekitar mereka, dengan mendadak, serentak, dan sekejam-kejamnya?

Lawan-lawan tanpa seragam ini juga sulit dicari di antara khalayak yang sebagian panik dan sebagian lain yang ingin berbuat sesuatu tetapi sulit mengatur diri mereka, saling bentrok sendiri, bahkan membuat kekacauan baru yang sungguh tidak perlu dan tetap saja terjadi.

Sebagian khalayak yang berusaha memadamkan kebakaran sering mendadak dilabrak dan dikacaukan, dan ketika pengacau itu dikeroyok perhatian tentu teralihkan, sehingga pembakaran dan penganiayaan segera meluas dan tersebar ke mana-mana. Ha¬nya wilayah permukiman orang-orang berada, pejabat tinggi, dan perwakilan negara asing di bagian barat yang petak-petaknya dijaga ketat oleh para pengawal pribadi berilmu tinggi masih bebas dari kekacauan, meski sama sekali bukan berarti tidak terancam! (bersambung)
________________________________________
1. Dari hexagram 1 / 9 untuk tempat ke-5, dalam John Blofeld, I Ching - The Book of Change [1980 (1965)], Page-88.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "API BERKOBAR DIKOTA RAJA (SERI 268)"

Post a Comment

pembaca yang bijak, selalu menggunakan bahasa yang baik dan santun. Terima kasih.

Translate

Cari